Rorokan Adat Struktur Kemasyarakatan Tradisional di Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi (Kajian Etnografi)
Abstrak
Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya keharmonisasian tata kelola sistem kemasyarakatan yang masih dilakukan di Kasepuhan Ciptagelar sampai saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini mendeskripsikan 1) bagaimana pemimpin kasepuhan mengelola kasepuhan dan pemerintahannya, 2) tugas dan fungsi setiap rorokan, 3) hubungan antara rorokan adat dan kasepuhan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode étnografis, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang mempunyai tujuan untuk meneliti keadaan, dengan cara langsung terjun ke dalam kehidupan masyarakat yang ditelitinya. Teknik yang digunakan yaitu tehnik observasi-partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian meliputi tiga hal, yaitu orang (person), tempat (place), dan kertas (paper). Hasil penelitian yang diperoleh ialah rorokan adat atau sistem kemasyarakatan Kasepuhan Ciptagelar meliputi Abah sebagai pemimpin Kasepuhan yang mempunyai kebijakan untuk mengatur seluruh aktivitas yang ada di Kasepuhan. Rorokan adat sebagai Barés Kolot yang menjalankan titipan kegiatan adat. Setiap rorokan mempunyai peran dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, sistem kemasyarakatan diturunkan secara turun-temurun dari para leluhurnya yang dipadupadankan dengan perkembangan disetiap jaman, tanpa menghilangkan tatanan adat yang sudah digunakan. Tatanan adat ini mempunyai aturan husus yang tidak bisa dilanggar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suatu masyarakat, maupun masyarakat adat pada umumnya mempunyai struktur kemasyarakatan yang meliputi pemimpin dan warga masyarakat. Tidak hanya manusia yang mempunyai peran dan fungsinya masing-masing tapi seluruh benda yang diciptakan di dunia, termasuk pepohonan, hewan, tanah, air dan lainnya juga mempunyai peran dan fungsinya yang tidak bisa dihilangkan dan tertukar kegunaannya. Hal ini bisa dijadikan gambaran yang ada pada masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Amalia, N. I. (2015). Sistem Kepercayaan Kampung Adat Ciptagelar Kabupaten Sukabumu pikeun Bahan Pangajaran Maca di Kelas ku SMA. Universitas Pendidikan Indonesia.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Refika Aditama.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta.
Danadibrata, R. A. (2006). Kamus Basa Sunda. PT Kiblat Buku Utama.
Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi Pokok-pokok Eltografi II. PT Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. (2014). Pengantar Antropologi I. PT Rineka Cipta.
Koentjaraningrat, P. D. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta.
Kusdiwanggo, S. (2016). Konsep Pola Spasial Pemukiman Di Kasepuhan Ciptagelar, Spatial Pattern Concept of Settlement in Kasepuhan Ciptagelar. Jurnal Pemukiman, 11 no. 1. http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/224/pdf
Kuswarno, E. (2008). Etnografi Komunikasi: Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya. Widya Padjajaran.
Kusdiwanggo, S. (2016). Konsep Pola Spasial Pemukiman Di Kasepuhan Ciptagelar, Spatial Pattern Concept of Settlement in Kasepuhan Ciptagelar. Jurnal Pemukiman, 11 no. 1.
Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Jurnal Penelitian Kualitatif, Vol. 5, No.
Sukadari, dkk. (2015). Penelitian Etnografi Tentang Budaya Sekolah Dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar. Vol 3, No.
Teva Delani Rahman, S. K. (2017). Pemukiman Konsep Ruang Perempuan Pada Masyarakat Budaya Padi Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi. http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_131338978301.pdf
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya Offset.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##Nama dan alamat email yang dimasukkan dalam situs jurnal ini akan digunakan secara eksklusif untuk tujuan jurnal ini dan tidak akan disediakan untuk tujuan lain apa pun atau kepada pihak lain mana pun.