Penggunaan Alat Musik Tradisional Sebagai Media Pengembangan Motorik Kasar dan Kognitif Anak
Abstract
Kaitan antara musik dan pengembangan kecerdasaan anak usia dini telah lama menjadi tema penelitian dan diskusi para ahli pendidikan anak usia dini. Aktivitas musik memberikan berbagai manfaat bagi pengembangan kecerdasaan anak, khususunya kecerdasan motorik dan kognitif. Berbagai implementasi pembelajaran musik yang dilakukan oleh peneliti maupun pendidik asing memfokuskan pada penggunaan alat musik yang berasal dari kebudayaan barat, seperti xylophone, piano, drum, dan lain-lain. Penelitian ini mendukung pemanfaatan musik dalam konteks pendidikan anak usia dini, namun penulis hendak memperlihatkan bahwa berbagai manfaat dari aktivitas musik dicapai melalui penggunaan alat musik tradisonal Indonesia, seperti gamolan dan angklung. Menggunakan metode studi pustaka, artikel ini menelaah penelitian yang tersedia dalam jurnal online sebagai contoh aplikasi alat musik tradisional Indonesia dalam proses pembelajaran Anak Usia Dini. Penelitian ini menunjukkan bahwa alat musik tradisional Indonesia seperti gamolan Lampung dan Angklung Jawa Barat juga dapat menjadi media yang efektif bagi pengembangan kecerdasan motorik dan kognitif anak usia dini.
Downloads
References
Ariska, K. (2018). Penggunaan Gamolan sebagai Pengembangan Aspek Motorik Kasar Anak Usia Dini di Raudhatul Athfal At-Tamam Bandar Lampung. Repository UIN Raden Intan Lampung.
Artan Ismihan & Balat, G. U. (2003). Recognition of Musical Instruments by Children between 4 and 6 Years of Age and Research Concerning the Natural Sounds They Associate with Those Instruments. Contemporary Issues in Early Childhood, 4 Number 3.
Asolihin. (2020). Mengenalkan Sejak Dini Alat Musik Tradisional kepada Anak. Https://Paud-Anakbermainbelajar.Blogspot.Co.Id/201.
Corrigall & Schellenberg, G. (2015). The Child as Musician: A handbook of musical development. Oxford Scholarship Online.
Gunawan, E. (2017). Pelatihan Angklung dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 5 Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia., repository.upi.ed.
Harrison, G. P. (2016). Rainstorm Activities for Early Childhood Music Lessons Inspired by Teachable Moments. National Association for Music Education., 30.
Hasyimkan. (2011). Pertunjukan Musik Gamolan Lampung. Kajian Bentuk dan Fungsinya di Tengah-tengah Masyararakt Lampung. Tesis Pascasarjana UGM Program Studi Kajian Seni Pertunjukan.
Lwin, M. dkk. (2005). How to Multiply Your Child’s Intelligence. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan (Edisi Indonesia). In Indeks, Yogyakarta. Indeks.
Miendlarzewska & Trost, W. (2014). How Musical Training Affect Cognitive Development: Rhythm, reward and other modulating variables. Frontiers in Neuroscience.
Musfiroh, T. (2008). Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Modul Perkuliahan : Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Terbuka.
Nurmala, D. (2017). Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Melalui Bermain Angklung. Jurnal Ilmu Pendidikan., Universitas Negeri Jakarta.
Rasyid, R. (2016). Panggung Mandala untuk Pendidikan Seni: Survey Laporan Kaori Iwai dalam The Contribution of Arts Education for Children Live’s. Jurnal Darul Ilmi, 152.
Rose, Colin & Malcolm, J., N. (2002). Accelerated Learning for 21 Century Cara Belajar Cepat Abad 21. Penerbit Nuansa.
Roska, B. (2020). Pendidikan Angklung untuk Pendidik Usia Dini. 12 April 2020. http://citizen6.liputan6.com/read/325766/pendidikan-angklung-untuk-pendidik-usia-dini.
Supriadi, D. (2006). Model Pembelajaran Musik Angklung Sunda Kreasi di Sanggar Saung Angklung Udjo Nglagena, Padasuka Bandung Jawa Barat. Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni.
Widintoro, H. (2020). Meneruskan Musik Tradisional Sejak Dini. Https://Hendricuswidiantoro.Wordpress.Com/2014/12/07/Gamelan-Meneruskan-Musik-Tradisional-Sejak-Dini/.
Wisbey, A. (1980). Music as the Source of Learning MTP Press Limited• International Medical. Lancasfer• England.
Yampolsky, P. (1996). Gong and vocal Music from Sumatra: Talempong, Didong, Kulintang, Sholawat Dulang. Smithsonian Institut.