Upacara Seren Taun Dalam Perspektif Etnopedagogi

  • Edi Rohaedi Universitas Pendidikan Indonesia
  • Nunuy Nurjanah Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Upacara seren taun memiliki fungsi dan tujuan untuk menjaga dan mewarisi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal sebagai identitas bangsa, serta ungkapan syukur dan do’a masyarakat Sunda  atas suka duka yang mereka alami terutama di bidang pertanian selama ini. Etnopedagogi merupakan  pendidikan berbasis budaya lokal yang memiliki fungsi dan tujuan sebagai pemertahanan dan pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal sebagai identitas jati diri bangsa. Etnopedagogi Sunda  memiliki tujuan untuk menghasilkan manusia yang unggul atau jalma nu masagi. Kebudayaan Sunda  memiliki nilai-nilai yang meliputi (1) Perilaku Nyunda Tri-silas; (2); Catur Jati Diri Insan; (3) Panca Rawayan (Gapura Panca Waluya); jeung (4) Moral Kemanusiaan. Berdasarkan hasil kajian terhadap setiap rangkaian upacara seren taun, setiap gerak yang dihadirkan dalam upacara seren taun itu memiliki makna yang mengandung nilai-nilai kehidupan. Nilai kehidupan itu tergambar jelas dengan apa yang disebut dengan etnopedagogi kesundaan (tri silas, gapura panca waluya, jati diri insan, gapura panca waluya, dan moral kemanusiaan. Dengan adanya nilai etnopedagogi Sunda dapat juga mengangkat citra Sunda itu sendiri tidak hanya di lingkup Jawa Barat namun di lingkup nasional dan juga internasional.

Keywords: Seren taun, etnopedagogi, Sunda

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adisaputri, Yunita Dwi & Indah Widiastuti. (2015). Territorial Identification of Vernacular Settlement Cigugur through the Practice of Seren Taun Ritual in Kuningan, West Java. Procedia - Social and Behavioral Sciences 184 ( 2015 ) 196 – 205.
Al,Alwasilah et. 2009. Enopedagogi: Landasan Praktik Pendidikan Dan Pendidikan Guru: Bandung Kiblat Buku Utama. Etnopedagogik memandang pengetahuan atau kearifan lokal sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat diberdayakan demi kesejahteraan masyarakat
Bakhtiar, D. (2016). Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Terintegrasi Stm (Sains, Teknologi, Dan Masyarakat) Pada Mata Pelajaran Fisika. Peran Pendidikan, Sains, Dan Teknologi Dalam Membangun Intelektual Bangsa Dan Menjaga Budaya Nasional Di Era MEA, 1, 650–660.
Costanza et. al. (2007). “Sustainability or Collapse: What Can We Learn from Integrating the History of Humans and The Rest of Nature?”. Swedia : Journal Ambio Vol.36, No.7 (November 2007).
Djulia, E. 2005. Peran Budaya Lokal Dalam Pembentukan Sains. Tentang Pembentukan Sains Siswa Kelompok Budaya Sunda. Tentang Fotosintesis Dan Respirasi Tumbuhan Dalam Konteks Sekolah Dan Lingkungan Pertanian.Disertasi UPI Bandung.
Embon, Debyani. (2019). Sistem Simbol Dalam Upacara Adat Toraja Rambu Solo: Kajian Semiotik. Jurnal Bahasa dan Sastra Volume 4 No 2 (2019) ISSN 2302-2043.
Fatimah, Euis Siti. 2017. Novel Anak Rasiah Kodeu Biner Karya Dadan Sutisna sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP (Analisis Strukturalisme dan Etnopedagogik). LOKABASA Vol.8, No.1, April 2017.
Goleman D., Bennet L., Barlow Z. (2012). Eco Literate, How Educators Are Cultivating Emotional, Social, and Ecological Intelligence. San Francisco: Jossey-Bass.
Haerudin, Dingding dan Koswara, Dedi, (2017) Transformasi dan Kajian Etnopedagogi Naskah Wawacan Sulanjana. Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 15, No. 1, 2017: 1 -20,
Hasybullah, Alfian. (2018). Manajemen Special Event Upacara Adat Seren Taun Cigugur Kuningan. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 2 Nomor 1 (2018) 53-68.
Holilah, Mina. (2015). Kearifan Ekologis Budaya Lokal Masyarakat Adat Cigugur sebagai Sumber Belajar IPS. JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015.
Honigmann, J.J. (1959). The World of Man Dalam Pengantar Ilmu Antropologi. Koentjaraningrat (Peny) 1981. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartadinata, Sinaryo. 2011. “Ngawangun Atikan Sunda ku Unsur Budaya” dalam Carita Bumi Siliwangi. No. 8 Juni 2011, ISSN 2085-322x.
Kartawinata, Ade M. 2011. Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI.
Koesoema, Doni K. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.
Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan Masyarakat (Edisi Paripurna). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKIS.
Malik, Abdul. (2017). Seren Taun sebagai Medium Komunikasi Adat. Jurnal LONTAR Vol 5 No 1 Januari-Juni 2017, 1-16.
Published
2023-05-07
Section
Articles
Abstract viewed = 481 times
pdf downloaded = 358 times