KAPAMALIAN DI KASEPUHAN CIPTAGELAR

  • Dewi Rahayu
  • Hana Rabiatul A Universitas Pendidikan Indonesia
  • Imas Siti Fatimah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Nuke Virginia Yuanto Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan pengamalan pamali di Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskripstif. Tujuannya untuk mengumpulkan dan mengklasifikasikan pamali yang masih ada di masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Sumber data dalam penelitian ini adalah pamali yang masih dipakai di Kasepuhan Ciptagelar. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan teknik observasi langsung. Berdasarkan hasil penelitian didapat 188 pamali yang diklasifikasikan menjadi enam, yaitu (1) jangan memperjualbelikan beras; (2) wanita yang sedang datang bulan tidak diperbolehkan ikut memasak di dapur imah gede; (3) tidak boleh membangun rumah tembok; (4) harus mengenakan iket bagi laki-laki; (5) harus memakai samping bagi perempuan; (6) dilarang berbicara ketika sedang menumbuk padi; (7) jangan memperjualbelikan labu (8) jangan keluar malam dan pergi ke hutan sendirian. Semua kapamalian yang terdapat di Kasepuhan Ciptagelar merupakan salah satu warisan para leluhur secara turun-tumurun yang harus ditaati karena telah termasuk ke dalam hukum adat. Jika seorang masyarakat di Kasepuhan Ciptagelar ada yang melanggar kapamalian tersebut, maka dia akan mendapat hukuman adat dan hukuman terhadap dirinya sendiri dari para leluhur.

Keywords: Pamali, kapamalian, hukum adat, Kasepuhan Ciptagelar

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adimihardja, Kusnaka. 1992. Kasepuhan yang Tumbuh di atas yang Luhur. Bandung: Tarsito.
Danadibrata. 2006. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Dwiyanti, R., & Suherman, A. (2019). Unsur Budaya Dalam Cerita Film Cakra Buana Karya Sutradara Massimo Burhanuddin. LOKABASA, 10(2), 204-213.
Hafid, Ahmad. 2013. Sistem Kepercayaan Pada Komunitas Adat Kajang Desa Tanah Towa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Patanjala, 5(1).
Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Antropologi Pokok-Pokok Etnografi II. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Maryaeni. (2005). Metode Penelilian Kebudayaan. Jakarta: Burni Aksara.
Mufid, Ahmad Syafii. 2012. Dinamika Perkembangan Sistem Kepercayaan Lokal di Indonesia. Jakarta: Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan.
Satjadibrata, R. 2005. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat.
Suherman, A. (2018). Jabar Masagi: Penguatan Karakter Bagi Generasi Milenial Berbasis Kearifan Lokal. Lokabasa, 9(2), 107.
Suherman, A. (2019). Literacy Tradition of Sundanese Society-Indonesia. International Journal for Innovation Education and Research, 7(3), 262-271. https://doi.org/10.31686/ijier.Vol7.Iss3.1377.
Sumardjo, Jakob. 2011. Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Bandung: Kelir.
Soelaeman. 2010. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Refika Aditama.
Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama.
Published
2020-04-25
Section
Articles
Abstract viewed = 762 times
pdf downloaded = 608 times