Semiotika Adat Gusaran di Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan
Abstract
Semiotics in Cibingbin District, Kuningan Regency, Regional Language and Literature Education Study Program, 2021.59 pages. This research was carried out because considering the activities of the traditional gusaran tradition that hindered its extinction, as well as the large number of young people who had not preserved the traditional gusaran tradition. This study aims to describe the implementation of the gusaran traditional tradition, as well as the semiotic analysis that exists in the gusaran traditional tradition in Cibingbin District, Kuningan Regency. The method used in this research is descriptive. Data collection techniques used in this research are interviews, observation, and documentation. The results of the research are 1) the implementation of the traditional gusaran tradition in Cibingbin District, Kuningan Regency, which is divided into 3 parts (a) preparation: preparing offerings, worshiping (b) Core activities: bathing children, making up children, praying, brushing teeth, feeding children, member jewelery (c) closing: preparing sawer, sawer, prayer. The semiotics in the gusaran tradition are: 1 icon, namely (miserly), 4 indices (the smell of offerings smoke, the aroma of coffee water, the taste of coffee water, praying), 13 symbols (coins, wenghal, huntingu, fried chicken, yellow rice, coffee). bitter, sweet coffee, egg, umbrella, rice, turmeric, thread, food container).
.
Downloads
References
Hidayati, R. (2015). Implikasi Upacara Gusaran terhadap Hak Waris Anak Perempuan di Kampung Cikandang Kabupaten Bandung Jawa Barat Dihubungkan dengan Hukum Adat, Hukum Islam, dan Kompilasi Hukum Islam.
(2002). Jurnalmetode Penelitina Kualitatif. 50–61.
Kusmayadi, Y., & Penganten, S. (1992). Tradisi Sawer Penganten Sunda Di Desa Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Pendahuluan. 127–150.
Pradopo, R. D. (1999). Semiotika: Teori, Metode, Dan Penerapannya Dalam Pemaknaan Sastra. Jurnal Humaniora, Vol.11 No., 76–84.
Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya. https://doi.org/10.31219/osf.io/mfzuj
Shidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Siregar, E. D., & Wulandari, S. (2020). Kajian Semiotika Charles Sanderspierce: Relasitrikotomi (Ikon,Indeks dan Simbol) dalam Cerpenanak Mercusuar karya Mashdar Zainal. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 04(1), 29–41.
Sobur, A. (2017). Semiotika komunikasi. Remaja Karya.
Stamadova, H., Yanzi, H., & Nurmalisa, Y. (2016). Peranan Tokoh Adat Dalam Mempertahankan Adat Tunggu Tubang Pada Masyarakat Semendo. 1–14.
Subang, K. (2015). Nurlela Novianti, 2015 Upacara Adat Gusarananu Aya di Desa Tambakmekar Kacamatan Jalancagak Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. 1–2.
Suleman, N. Z. (n.d.). Semiotika laskar pelangi.
Widiastuti, A., Ismail, M. R., & Iswanto, A. Z. (2020). Analisis Semiotika Meme ‘ Profesi Yang Tidak Dapat Work From Home ’ Selama Pandemi Covid -19. Jurnal Semiotika, 14(1), 1–7.
Yoyon Mudijiono. (2011). Kajian Semiotika Dalam Film. Ilmu Komunikasi, 1(1), 123.
Copyright (c) 2023 JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Silakan temukan hak dan lisensi di Jaladri: Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda. Dengan mengirimkan artikel/naskah artikel, penulis menyetujui kebijakan ini. Tidak diperlukan dokumen khusus.
1. Lisensi
Penggunaan artikel akan diatur oleh Creative Commons Attribution - lisensi ShareAlike seperti yang saat ini ditampilkan pada Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA)
2. Jaminan Penulis
Penulis menjamin bahwa artikel tersebut asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah diterbitkan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang sepenuhnya dimiliki oleh penulis dan bebas dari hak pihak ketiga mana pun, dan izin tertulis apa pun yang diperlukan untuk mengutip dari sumber lain telah diperoleh oleh penulis.
3. Hak Pengguna
Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda adalah menyebarkan artikel yang diterbitkan secara gratis. Di bawah lisensi Creative Commons, Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda mengizinkan pengguna untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, dan menampilkan karya. Pengguna juga perlu mengaitkan penulis Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda yang mendistribusikan karya di jurnal dan media publikasi lainnya.
4. Hak Penulis
Penulis mempertahankan seluruh haknya atas karya yang diterbitkan, seperti (namun tidak terbatas pada) hak-hak berikut;
a. Hak cipta dan hak kepemilikan lainnya yang berkaitan dengan artikel tersebut, seperti hak paten,
b. Hak untuk menggunakan substansi artikel dalam karya-karyanya di masa depan, termasuk ceramah dan buku,
c. Hak untuk memperbanyak artikel untuk kepentingan sendiri,
d. Hak untuk mengadakan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan artikel (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini (Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda).
5. Penulisan Bersama,
Jika artikel disiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua rekan penulis untuk menyetujui pemberitahuan (perjanjian) hak cipta dan lisensi ini atas nama mereka, dan setuju untuk menginformasikan rekan penulisnya mengenai ketentuan kebijakan ini. Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda tidak bertanggung jawab atas segala hal yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis. Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda hanya akan berkomunikasi dengan penulis terkait.
6. Royalti
Menjadi jurnal yang dapat diakses secara terbuka dan menyebarkan artikel secara gratis di bawah ketentuan lisensi Creative Commons yang disebutkan, penulis menyadari bahwa Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda tidak memberikan hak kepada penulis untuk royalti atau biaya